Curhat Pak Lurah

Dalam salah satu kesempatan silaturahim dengan Pak Lurah salah satu desa yang terkena musibah banjir untuk koordinasi penanggulangan bencana, pak Lurah malah curhat dengan kami. Banyak hal yang ia curhatkan, tentang penduduknya, tentang kondisi penanganan bencana hingga curhat tentang kebijakan atasannya yang menurutnya kurang bijak..:)

Banyak sekali yang beliau ceritakan, namun dari itu, hanya 2 hal utama yang saya anggap paling penting yang ingin beliau sampaikan, dan kedua hal tersebut terkait kewenangannya sebagai Lurah yang sering mendapat tantangan dari atasannya (Camat dan Bupati). Bahkan untuk penangangan bencana, ia mendapat perlakukan yang kurang 'bijak' dari pemimpin level atasnya itu.

Sebenarnya keluhan tentang atasan banyak kita jumpai di kantor. Bahkan ada yang menganggap atasannya kurang berani mengambil keputusan, tidak tegas, pilih kasih, plin plan dan lain sebagainya.

Jika kita pada posisi sebagai atasan seperti itu, apa yang harus kita lakukan?
Semestinya kita jadikan sebagai masukan untuk introspeksi, dan lebih banyak mendengar keinginan bawahan kita. Bisa jadi cara komunikasi, cara menyampaikan keputusan dan juga bagaimana kita mengapresiasi.

Sebaliknya jika kita dalam posisi bawahan seperti pak Lurah tadi, bagaimana kita bersikap? Apakah juga akan curhat seperti beliau? Atau curhat di socmed seperti Pak Presiden?

Jika pemimpinnya lemah dan suka mengeluh, bagaimana dengan rakyatnya?

Salam persahabatan!



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Lebih baru Lebih lama