Jalan Menuju Sukses

Seorang anak muda berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, "Guru, bisakah engkau tunjukkan dimana jalan menuju sukses ?"

Uhm....., Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata,  sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera  berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa  saat melangkah tiba-tiba ia berseru,


"Ha! Ini jalan buntu!"
Benar,  di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan.
"Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru."
Kembali, Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk bertanya  sekali lagi, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses."

Sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu kembali berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah  tembok yang menutupi. Ia berpikir, ini pasti hanya gurauan. Dan anak muda itupun merasa dipermainkan.

Emosi dan dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, bicaralah!"

Sang guru akhirnya berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu." Siapa bilang tembok adalah tujuan akhir?

Banyak jalan mencapai tujuan akhir. Ada yang terjal ada yang mendaki. Ada yang lurus dan mulus, ada yang berliku dan beronakduri. Ada yang hanya melewati jalan biasa, ada yang harus melampaui tembok tinggi. 

Pelakunya pun berbeda. Ada orang yang memiliki bekal yang memadai, ada yang kekurangan, bahkan dalam keterbatasan. Ada yang memiliki tubuh yang kuat dan perkasa ada pula yang tubuhnya kecil, kurus atau bahkan cacat. Semuanya memiliki keinginan untuk mencapai tujuan mereka.

Akhirnya juga berbeda. Ada yang tahan melakukan perjalanan jauh ada pula yang tumbang di tengah perjalanan. Ada yang kuat menahan haus, lapar, terpaan angin, hujan, panas, dingin dan ada juga yang menyerah pada keadaan. Ada yang tahan menghadapi ujian, ada yang gagal dan pulang atau malah mati di perjalanan.

Dan pada akhirnya ada yang sampai pada tujuan mereka, ada pula yang berhenti di tengah jalan. Ada yang berhasil mencapai keinginannya, namun ada juga yang hanya mendapatkan ruang kosong dan kehampaan. Ada yang namanya tercatat dalam barisan pemenang, ada yang menjadi pecundang, ada pula yang namanya hilang begitu saja ditekan zaman. Ada yang bahagia dengan kesuksesannya dan ada yang terkubur dalam kegagalan.

Begitulah jalan menuju kesuksesan.

Ada orang yang sukses dalam hidupnya karena memang ia ’mewarisi’ bakat kesuksesan. Orang yang sempurna dan berbakat. Memiliki otak yang cerdas, memiliki fisik yang baik, kemampuan yang lebih dari yang lain. Pendidikan memadai, ketrampilan yang mendukung dan lingkungan keluarga yang harmonis. Namun ada pula orang yang akhirnya sukses meskipun serba kekuarangan sebelumnya. Ada yang tidak terlalu pintar di masa kecilnya, ternyata menjadi penemu ilmiah yang brilian. Ada yang cacat tubuhnya kemudian menjadi juara olimpiade, motivator dunia, bahkan presiden. Ada yang wajahnya tidak terlalu menawan tapi menjadi tokoh dunia yang dikenang sepanjang zaman.

Itulah liku-liku kesuksesan. Dan hanya ada satu kepastian, mereka menjadi pemenang karena mereka meniti jalan menuju garis finish. Mereka sukses karena mereka tahan menghadapi ujian dan berani bangkit dari kegagalan. Mereka berhasil karena mereka sanggung mematahkan belenggu yang ada dalam hati mereka. []

Lebih baru Lebih lama