Tersenyumlah, Lapangkan Hati

Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang.

Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum, Seseorang sendiri kalau senyum umumnya bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah.

Senyum dalam agama Islam itu adalah ibadah, karena senyum itu membuat orang menjadi indah dan enak dilihat. Sebuah senyuman yang sesungguhnya dan tulus bekerja hampir-hampir seperti “tombol ajaib” yang menghidupkan rasa bersahabat pada orang lain seketika.

Salah satu alasan sederhana mengapa banyak diantara kita tidak tersenyum lebih sering atau lebih tulus adalah kebiasaan yang kita miliki untuk selalu menahan perasaan kita yang sesungguhnya. Sayang sekali!

Abraham Lincoln pernah mengatakan : “Sebagian besar orang hampir sebahagia yang mereka pikirkan.” Kebahagian tidak ditentukan oleh apa yang terjadi pada hidup kita, tetapi oleh cara kita bereaksi terhadap apa yang terjadi.

Senyum memang sesuatu yang hebat dan dahsyat. Ia memoles penampilan fisik seseorang, di mana orang itu akan tampak lebih menawan dan lebih menyejukkan. Percaya atau tidak, jantung pun akan berdetak normal. Begitu pula dengan peredaran darah. Ujung-ujungnya, senyum men-trigger seseorang untuk lebih lega, lebih ceria, dan jauh dari stres, sehingga membuatnya kelihatan lebih awet muda.

Menurut pendapat para dokter, untuk tersenyum hanya dibutuhkan 17 tarikan otot wajah. Sementara orang yang suka marah, suka cemberut, atau suka mengomel membutuhkan 32 tarikan otot wajah. Pantaslah mereka akan kelihatan lebih tua.

Di samping itu, mereka yang murah senyum juga akan menikmati pergaulan yang menyenangkan. Di antara mereka, akan menyeruak kehangatan, keakraban, kesegaran bahkan semangat. Kita sendiri akan merasa enjoy jika memasuki sebuah instansi yang sarat wajah-wajah yang tersenyum. Sebaliknya, kita tidak akan merasa sreg jika berada di suatu tempat yang penuh dengan wajah-wajah yang suram apalagi cemberut.

Percayakah Anda bahwa seulas senyum dapat mengubah dunia? Senyum menyimpan kekuatan dahsyat. Sesuatu yang sulit menjadi mudah karenanya, dan yang tak mungkin menjadi bisa. Tentu yang dimaksud disini adalah senyum tulus dari hati, bukan senyum sinis atau terpaksa yang tak sedap dipandang mata.

Dale Carnegie dalam buku How to Win Friends and Influence People menempatkan senyum tulus sebagai salah satu prinsip yang harus dijalani untuk meraih sukses. Carnegie mencontohkan seorang manajer personalia dari sebuah toserba di New York City memutuskan untuk memperkerjakan seorang gadis yang belum tamat sekolah namun memiliki senyuman yang menyenangkan ketimbang seorang Ph.D berwajah muram. Mengapa? Karena senyum yang tulus membawa aura positif yang bisa ditularkan pada lingkungan sekitarnya. Etos kerja karyawan akan meningkat dan keuntungan perusahaan pun naik berkali lipat.

Orang-orang Cina kuno bahkan mematri anjuran senyum dalam pepatah, “Tanpa wajah yang tersenyum, Anda tidak boleh membuka toko”. Bisa jadi, ini kunci sukses berdagang orang-orang Cina. Siapapun, termasuk Anda, tentu lebih senang berbelanja di toko yang pelayannya ramah, penuh senyuman. Walau tempatnya jauh, Anda takkan segan untuk kembali.


Pepatah dalam Islam mengatakan “Tersenyumlah, karena senyum itu sedekah”. Ini benar adanya. Andaikan Anda bertemu dengan seseorang yang sedang dirundung malang, lalu tersenyum tulus padanya, ketahuilah saat itu Anda tengah mengobati hatinya. Walau tak diucapkan, sejenak orang itu melupakan masalahnya dan merasakan sebaris kebahagiaan lain yang tidak diduga.

Senyuman tulus Anda ibarat setetes embun di padang gersang atau cahaya lilin di kegelapanan, selalu menyenangkan bagi yang memandangnya. Tidak sulit memahami makna pepatah ini. Posisikan diri Anda sebagai orang yang mendapat senyuman. Meski saat itu Anda tidak membalasnya, hati Anda pasti merasa gembira.

Mulai hari ini, tekatkan hati untuk selalu tersenyum pada siapa saja. Sulit ? Itu karena Anda belum mencoba. Berdirilah didepan kaca, yakinkan diri kalau Anda tampak lebih cantik bila tersenyum. Di pagi hari sebelum melangkah keluar rumah, ambil posisi berdiri, tarik dagu. Tegakkan kepala sampai menengah sambil menarik napas dalam-dalam, lalu lepaskan napas perlahan sambil membentangkan kedua tangan.

Kemudian tersenyumlah. Ucapkan kata, “Mulai hari ini aku akan selalu berusaha tersenyum.” Suatu saat ketika kita tidak tahu harus memberikan apa kepada seseorang, atau ketika kita tidak memiliki apapun yang dapat kita bagikan, kita tahu kita masih punya senyuman. []
Lebih baru Lebih lama