Spanyol, Revolusi Sepakbola dan Kerja Tim

Masih dalam hingar bingar Piala Eropa 2012! Tim yang berhasil mengukuhkan dirinya sebagai tim terbaik di Eropa, bahkan dunia. Bayangkan, sebuah legenda baru tercipta. Sebuah revolusi dalam sepakbola dunia. Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, lalu Piala Eropa 2012. Tak ada tim manapun di dunia yang pernah mencetak hat-trick seperti ini kecuali Spanyol. Bahwasanya Spanyol adalah sebuah revolusi dalam sepakbola.

Apa rahasia kesuksesan Spanyol? Iya, teknik penguasaan bola yang disebut dengan tiki-taka adalah kunci kemenangan. Empat gol yang berhasil dilesakkan ke gawang Buffon tersebut jadi sekian penegasan Spanyol pada dunia, bahwa Italia bisa dikalahkan lewat waktu normal; bahwa permainan tiki-taka mereka bukan sepakbola yang membosankan; bahwa formasi tanpa striker mereka bisa membuahkan gol; bahwa keputusan mereka tetap setia pada satu filosofi sepakbola, yang telah diusung selama puluhan tahun, bisa membuat mereka jadi salah satu, atau bahkan, tim terbaik sepanjang masa.

Keberhasilan teknik permainan tiki-taka terletak pada kekompakan kerja tim dalam kesebelasan tersebut. Bagaimana setiap pemain mampu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh pemain yang lain. Ketika seorang pemain mengumpan bola, maka pemain yang lain bergerak ke tempat yang tepat. Bagaimana pemain lawan dibuat kuwalahan dan terkuras energinya karena harus terus berusaha merebut bola. Bagaimana ketika salah seorang pemain Spanyol menguasai bola, pemain yang lain bisa mengatur nafas dan mengelola energinya. Bagaimana teknik ini membuat tim Itali frustasi dan akhirnya kebobolan 4 gol dalam pertandingan final tersebut. Dan bagaimana Spanyol menjadi tim yang tak terkalahkan sejak babak penyisihan.

Inilah generasi emas sepakbola Spanyol. Dan generasi ini tidak lepas dari peranan Barcelona sebagai pemasok pemain nasionalnya.

Namun harus kita sadarai bahwa generasi emas pesepakbola Spanyol dan Barcelona bukan ada karena kebetulan namun dilahirkan oleh suatu sistem yang telah berjalan selama lebih dari 20 tahun.

Untuk memainkan gaya sepakbola ala Spanyol dibutuhkan suatu keharmonisasian dan pengertian yang kuat antar pemain. Mereka-mereka yang mengenakan lambang Catalan di dadanya sejak belia telah ditanamkan pikiran bahwa melakukan passing ke temannya, bahkan dalam kondisi tertekan, adalah suatu kewajiban. Bahwa melakukan umpan panjang, dan mereduksi sepakbola menjadi permainan anarkis yang bergantung pada kesempatan, adalah dosa besar.

Di balik penguasaan bola tim Spanyol dan Barcelona ada keterbiasaan yang lahir karena latihan bersama selama ratusan kali semenjak kecil. Ada pengertian yang timbul dari pemahaman ke mana arah teman bergerak di lapangan. Ada keteguhan untuk tetap coba melakukan hal yang sama, walaupun hasilnya tak instan langsung terlihat.

Demikianlah. Tim kerja tidak serta merta terbentuk dalam sekejap. Membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk membentuk soliditas tim kerja. Dan tim kerja yang solid hanya bisa dibentuk jika ada talenta yang kuat, terlatif dalam kerja sama dalam waktu yang lama, sebuah sistem yang baik dan adanya team-alignment di dalamnya.

Sebuah tim dibangun dengan tujuan untuk menjadikan pekerjaan menjadi lebih efektif. Secara spesifik, membangun sebuah tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas.

Semangat muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Rasa saling percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.

Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Kelompok yang sudah menyatu seperti ini umumnya akan lebih produktif.

Berikutnya adalah komunikasi. Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah.

Terakhir adalah produktivitas. Tim dengan performa terbaik adalah tim yang dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan.
Sebuah pelajaran yang indah dari Spanyol. Seindah permainan Spanyol yang bisa kita nikmati dalam pertandingan-pertandingan Piala Eropa beberapa waktu lalu.[]

Jumadi Subur, Praktisi HR Business Partner.
Tulisan ini dimuat di http://www.portalhr.com/komunitas/opini/spanyol-revolusi-sepakbola-dan-kerja-tim/
Lebih baru Lebih lama