Kucing Bunuh Diri

Suatu ketika di salah satu sudut rumah tua, seekor kucing sedang menunggu tikus yang terdeteksi sedang merayap akan melewati sebuh lubang. Sang kucing telah bersiap-siap untuk menyergap. Dengan langkah perlahan, ia mendekati lubang..dan ketika tikus melewatinya langsung disergap.

"Hap!"

Namun ternyata ketika kucing membuka telapak tangannya, ternyata tikus tidak ada di genggamannya. Sekilas dia melihat tikus berhenti tidak jauh dari tempatnya. Kejar-kejaran pun terjadi. Dan pada akhirnya si tikus berhasil meloloskan diri.

Ini adalah kejadian yang kesekian kali kegagalan kucing menangkap tikus. Karena putus asa, lalu kucing masuk ke dalam salah satu kamar, mengambil pistol dan menembakkan ke lehernya. Si kucing bunuh diri!

Pernahkah Anda mendengar cerita kucing bunuh diri karena kegagalannya? Tentu saja tidak pernah..:)

Tetapi, pernahkah Anda mendengar ada orang yang bunuh diri karena kegagalannya dalam suatu masalah? Mungkin dalam bisnis, karir atau juga hubungan yang tidak harmonis. Kita banyak mendegar hal tersebut di berita. Itu contoh ekstrimnya.
Yang tidak sampai bunuh diri juga banyak. Karena masalah yang dihadapinya seseorang menjadi frustasi, stress, putus asa, desperate atau apapun istilahnya.

Rekan-rekan, dalam bekerja, tentu saja banyak kesulitan dan masalah yang akan kita hadapi, seorang sales akan menghadapi penolakan, seorang admin akan menghadapi tumpukan masalah administrasi, seorang manager akan menghadapi masalah bawahan dan pencapaian kinerjanya, seorang kepala cabang tentu menghadapi masalah yang lain.

Belum lagi masalah muncul bukan hanya dari pekerjaan. Bisa jadi masalah terjadi di dalam hubungan dengan orang lain, rekan kerja, masalah yang tiba-tiba terjadi di jalan raya, atau bisa jadi masalah yang terbawa dari rumah kita.

Akankah kita menyerah dengan semua masalah itu?

Kalau seekor kucing saja tidak pernah menyerah menghadapi tikus, masakan kita akan menyerah dalam menghadapi masalah pekerjaan kita? []

Lebih baru Lebih lama