Pelayanan yang Menginspirasi

Saya mendapatkan kisah tentang pelayanan yang sangat inspiratif.

Bungie Studios merupakan sebuah perusahaan developer game yang banyak disukai karena mereka sangat memperhatikan para pelanggannya.

Cerita berawal dari seorang ayah yang anak laki-lakinya harus menjalani operasi transplantasi hati saat liburan. Selama di rumah sakit, anaknya tidak dapat memainkan rilisan terbaru dari video game favoritnya, Halo. Ayahnya kemudian menghubungi Bungie.

Bagaimanakah respon Bungie?
Pertama, Bungie mengirimkan sebuah kartu yang berisi pesan-pesan dan semangat dari  semua anggota tim agar sang anak sehat kembali.

Kedua, sebagai solusi karena anak tersebut tidak bisa bermain Halo, tim tersebut membuat sebuah helm khusus berdasarkan karakter utama dan mengirimkannya dengan kaos, mainan, dan kreasi khusus dari desainer game.

Sang ayah sangat berterimakasih pada Bungie yang telah membuat anaknya gembira meski sedang sakit.  Ia membuat sebuah thread di forum tentang betapa pedulinya Bungie pada anaknya, dan kisahnya pun banyak mendapat respon yang ramai.

Pelayanan yang diberikan Bungie Studio ini sangat istimewa. Bayangkan jika Anda adalah sang ayah, pasti akan sangat senang mendapatkan perhatian seperti itu. Dan setelah itu pasti akan dengan mudah memberikan rekomendasi hingga advokasi produk tersebut.

Itu adalah buah dari pelayanan dari spek bisnis. Akan lebih bermakna jika memberikan pelayanan kepada pelanggan dimaknai lebih dari sekedar bisnis, namun ini adalah bagian dari memberikan manfaat bagi orang lain. Bagian dari ibadah.

Agar pelayanan bisa menjadi ibadah, sebaiknya didasari dengan prinsip sebagai berikut:
1) Melayani itu ibadah dan karenanya harus ada rasa cinta dan semangat yang membara di dalam hati pada setiap tindakan pelayanan kita kepada orang lain. Mengerti orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dimengerti

2) Bahagiakanlah orang lain terlebih dahulu, dan kelak anda akan menerima kebahagiaan melebihi dari apa yang anda harapkan. Menghargai orang lain sebagaimana diri anda ingin dihargai. Rasulullah bersabda: “Tidaklah engkau disebut beriman, kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu”.

3) Lakukanlah empati yang sangat mendalam dan tumbuhkan sinergi.
Dengan demikian, seorang muslim akan menjadikan setiap geraknya adalah pelayanan yang berkualitas. Sehingga orang yang di sekitarnya merasakan kedamaian. []


Selamat melayani.
Salam persahabatan!
@jumadisubur

Lebih baru Lebih lama