The Power of Kenalan

Sejujurnya kadang-kadang saya merasa 'tergoda' untuk tidak menulis sesuatu disini..kadang terpikir 'ah..ngga ada yg baca' atau godaan-godaan lain. Tapi setelah pikiran saya back to track, saya akhirnya semangat lagi untuk menulis. Karena ketika saya menuliskan ini berarti saya telah memotivasi diri sendiri.

Hari yang indah kah hari ini bagi Anda?

Hari ini adalah pertemuan ke-23 (kalau tidak salah) dengan karyawan Indosat di Java Region dalam rangkaian kunjungan saya sejak menjalankan tugas sebagai HR Business Partner. Dalam berbagai pertemuan tersebut saya sudah bertemu dengan hampir seluruh karyawan Indosat di wilayah tugas saya.

Tentu saja ada banyak hal yang saya dapatkan. Namun satu hal yang pasti adalah saya bertambah teman, bisa berkenalan dan silaturahim dengan teman-teman yang tersebar dari Jakarta hingga Bali-Nusra.

Ngomong tentang kenalan, kali ini saya ingin bercerita bagaimana kekuatan sebuah 'Kenalan'.

Mark Granovetter seorang sosiolog dalam penelitiannya pada profesional dan tenaga teknis, menemukan bahwa lebih dari 56% orang mendapatkan pekerjaan melalui suatu hubungan pribadi, 19% melalui cara-cara resmi dan sekitar 20% melamar langsung. Sisanya dengan cara lain lagi.

Mark juga menemukan bahwa diantara hubungan pribadi tersebut sebagian besarnya hanya 'koneksi lemah', bukan teman atau saudara, namun hanya kenalan saja. Kenalan bisa jadi teman sekampung, sesama alumni, pernah ketemu, pernah transaksi dan lain-lain.

Ternyata kenalan adalah kekuatan sosial yang sangat ampuh. Semakin banyak kenalan kita, semakin besar kesempatan mendapatkan peluang-peluang.

Karena itu mulailah mencari cara untuk memperbanyak kenalan Anda. Melalui komunitas, asosiasi, ikatan alumni, milis, grup dan jejaring sosial.
Sebuah keberhasilan kadang datang dari seorang kenalan yang memperkenalkan Anda kepada seseorang yang membutuhkan jasa/produk Anda. Selamat mencari kenalan.

Ingin kenalan dengan saya?
Follow @jumadisubur
:)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Lebih baru Lebih lama