Rapor

Hari ini para orangtua peserta didik (walah istilah murid aja dibikin jadi susah) mendapat undangan untuk pengambilan rapor. Ada yang melakukan persiapan sungguh-sungguh, menyiapkan pakaian,..he.., bahkan ada yang sewa kendaraan. Beneran..:)

Iya, untuk mengambil rapor anaknya di sekolah. Memang baru semester gasal, namun ini tentu momen penting orangtua untuk bisa melakukan evaluasi prestasi anak di sekolah.

Rapor.
Saya kurang paham sejarah muasalnya. Mungkin saja dari kata report yang artinya laporan. Karena memang rapor ini adalah bentuk laporan prestasi anak (baca murid) dari sekolah kepada orangtua.

Tentu ini kesempatan yang harus dimanfaatkan orangtua untuk menggali informasi dan mendiskusikan perkembangan akademi anak dengan pihak sekolah, dalam hal ini wali kelas. Di samping memang momentum ini dibuka sebagai sarana interaksi resmi pihak sekolah dengan orangtua, juga karena memang sebagian besar kita, para orangtua, jarang memiliki waktu untuk bertemu dengan pihak sekolah.

Mestinya kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik. Anda para orangtua dapat meminta informasi secara lengkap kondisi anak Anda selama di sekolah, bagaimana perkembangan fisik, intelektual, mental dan ruhaninya. Memang sebagian besar yang menjadi fokus perhatian hanya nilai-nilai intelektual, khususnya lagi eksakta. Memang beberapa sekolah sudah ada yang membuat laporan perkembangan afektif dan psikomotorik, namun jarang sekali orangtua yang memperhatikan hal tersebut.

Padahal perkembangan anak tidak hanya dilihat dari pertumbuhan intelektual saja. Justru pertembuhan kematangan emosional yang cukup penting. Bagaimana anak-anak berinteraksi dengan teman, dengan para guru juga dengan lingkungan sekitar sekolah. Bagaimana mereka menyikapi suatu masalah, saat konflik dengan teman, saat melakukan kesalahan atau saat melakukan pekerjaan-pekerjaan kelompok.

Begitulah, rapor hanya sebagai sarana agar orangtua bisa berinteraksi langsung dengan sekolah, untuk diskusi dan membicarakan perkembangannya. Bukan hanya melihat ranking dan nilai rata-rata saja. Ukuran perkembangan tidak bisa dinilai dari hanya sekedar ranking.

Jika di sekolah ada rapor, sebenarnya di tempat kerja juga sama. Ada penilaian periodik terhadap kinerja dan perkembangan karyawan.

Penilaian itu biasa disebut performance appraisal. Sistemnya disebut dengan performance management. Biasanya performance management (PM) tidak hanya menilai result nya saja, yang dinilai dengan skor-skor tertentu, namun juga menilai aspek-aspek kompetensi karyawan. PM juga sering dirangkai dengan pembuatan sekaligus evaluasi terhadap Invidual Development PLan (IDP) atau rencana pengembangan individu karyawan.

PM dan competency mapping adalah bagian penting dalam pengembangan personil. Jika manusia dianggap sebagai aset, seharusnya para karyawan ini terus dikembangkan. Caranya bisa dengan pelatihan, penugasan atau juga promosi.

Selayaknyalah suatu perusahaan yang bonafid memiliki sistem penilaian karyawan yang adil dan pengembangan karyawan yang baik. Sehingga pada saatnya para pimpinan lini perusahaan bisa memetakan karyawan dengan lebih akurat.

Jadi, bagaimana rapor anak Anda?
Dan bagaimana pula 'rapor' Anda di tempat kerja?


Salam persahabatan!
@jumadisubur adalah account twitter saya..:)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT









Lebih baru Lebih lama