Rehat

Ada seorang teman yang sekarang sudah menjadi salah satu pejabat tinggi perusahaan tempat kami bekerja, terkenal sebagai workaholic.
Dulu semasa masih menjadi manager, katanya di rumah sering melakukan pekerjaan kantor.

Saking rajinnya bekerja. Dia sering tetap mengerjakan tugas kantor di rumah, saat bersama keluarga, saat liburan dan sejenisnya. Hampir semua waktunya habis untuk urusan kerja.

Beberapa hari lalu, saya bertemu kembali, dan seperti 8 tahun lalu saat ia masih menjadi manager hingga saat ini sudah menjadi deputi direktur, ceritanya tetap sama, tentang kesibukannya. Bahkan sepertinya ia semakin bangga dengan kesibukanya. Dia senang bercerita betapa padat jadwalnya, keluar kota, kembali ke kota ini dan banyak lagi aktivitasnya.

Apakah memang harus seperti itu untuk bisa sukses dalam berkarir? Bisa jadi memang iya. Buktinya orang-orang yang sukses berkarir memang para pekerja keras, smart dan hebat.

Bukankah tubuh kita perlu juga istirahat? Perlu kesimbangan antara pekerjaan dan rehat. Tawazun. Keseimbangan.

Seimbang antara jasmani dan ruhani. Seimbang antara jiwa dan raga, intelektual dan emosi, kemaranan dan kesabaran,

Maka dari itu, sesibuk apapun, bhe rehatlah. Itu sangat berguna bagimu!.

Salam persahabatan!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Lebih baru Lebih lama