Pengorbanan dan Passion

Siang ini saya diajak salah seorang rekan untuk mengunjungi proyek perumahan yang sedang dibangun. Kebetulan rekan saya ini menjadi sub kontraktor sebuah pengembang besar dalam bendera Ciputra. Dia mendapat proyek 6 unit rumah di sebuah komplek perumahan di Semarang Barat.

Sambil melihat-lihat rumah yang sedang dibangun, berbicara dengan beberapa tukang yang sedang bekerja. Saya kaget ketika melihat seorang wanita yang sedang mengangkat bahan bangunan. Ternyata dia bekerja sebagai kenek (asisten tukang). Dia yang bertugas mengangkat bata, adonan dan bahan bangunan lainnya.

Purwati, wanita setengah baya itu rela melakukan pekerjaan itu demi mencukupi kebutuhan hidupnya bersama dua orang anak yang menjadi tanggungannya. Saya belum sempat tahu apakah suaminya juga bekerja atau dimana, namun dengan upayanya mencari nafkah sudah menunjukkan pengorbanannya yang besar untuk keluarga.

Ternyata bukan hanya Purwati, masih ada 4 orang wanita lain yang bekerja di proyek itu sebagai kenek. Tugasnya sama dengan mbak Pur. Mengangkat bahan bangunan membantu tukang.

Mereka melakukan pekerjaannya dengan ikhlas, dengan pengorbanan yang besar. Tidak ada keluh kesah. Yang pasti dengan suka rela, dengan penuh cinta.

Namun apakah itu pekerjaan yang sesuai passionnya? Tidak mungkin Mbak Pur punya cita-cita menjadi tukang. Namun keadaan lah yang membuat ia ambil tanggungjawab. Ia melakukan pekerjaan itu demi cintanya pada keluarga. Demi masa depan anak-anaknya.

Jadi apakah pekerjaan Mbak Pur sudah sesuai dengan passionnya?

Salam Persahabatan!

Jangan biarkan karir dan hidup Anda mengalir begitu saja. Hidup harus bertumbuh. Baca selalu www.tentangkarir.com
Ingin diskusi dengan saya? Follow @jumadisubur
Lebih baru Lebih lama